Selasa, 04 Maret 2014

0 Tugas Sistem informasi Management

Keberhasilan Suatu Perusahaan memiliki Keunggulan Kompetitif karena Dukungan dari IT.
  Keunggulan Kompetitif Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing, melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain.

Contoh Keunggulan Kompetitif dalam Perusahaan Karna dukungan IT.
POLYTRON adalah perusahaan terbesar dan terkemuka di bidang elektronik di Indonesia.Kekuatan dari POLYTRON ada pada kualitas suara dan designnya.
 
POLYTRON memiliki 3 pabrik, di Kudus Krapyak seluas 109.000 M2, di Kudus Sidorekso (2009) seluas
                  130.000 M2 dan di Sayung Semarang seluas 160.000 m2
                  (merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan total karyawan lebih dari 10.000
                  orang, 19 kantor perwakilan atas nama PT. Sarana Kencana Mulya,7 authorized dealer, dan
                  lebih dari 62 service centre (55 elektronic & mobile phone dan 7 khusus mobile phone) meliputi
                  seluruh Indonesia.
            
            Didirikan 16 Mei 1975 di Kudus dengan nama PT. Indonesian Electronic &             
            Engineering, kemudian 18 September 1976 berubah nama menjadi PT. Hartono Istana
            Electronic, lalu merger dan menjadi PT. Hartono Istana Teknologi.
  
1978 * Commercial Production Black & White TV 20”
1979 * Commercial Production Color TV 22” & 26”
1980 * Menjalin kerjasama dengan Perusahaan “Salora” Finlandia dibidang Produk TV
1981 * Commercial Production Color TV Warna Hemat Energi 17” - 26”
1982 * Mendirikan Research & Development Departemen yang membuat PT. HIT menjadi   
            “Self Design Product”
1984 * Commercial Production self design TV warna hemat energi AC/DC
1985 * Meluncurkan self design Audio Portable Compo & Music Center
1986 * Commercial Production Parabolic Antenna & Satelite
1988 * Commercial Production *Real Stereo Color TV” yang pertama di Indonesia
1990 * Market Share Audio Polytron menjadi No. 1 di Indonesia (50%)
1992 * Export perdana produk color TV ke beberapa negara Eropa
1994 * Teknologi “Sing A Song” yang mendapatkan Patent USA, Canada dan Indonesia yang pertama
1995 * Sertifikasi ISO 9002
         * Commercial production Fuzzy Logic Window Air Conditioner
1997 * Mendirikan pabrik Refrigerator di Jawa Tengah
1998 * Sertifikasi ISO 9001
         * Krisis moneter, mayor restructuring. Jumlah karyawan dari 4.600 menjadi 1.600
1999 * Produksi TV Bursa (Patented)
2000 * Produksi Home Theatre Dolby Prologic/ Dolby Digital
         * Produksi VCD/ CD/ MP3 Player
         * Produksi Produk Audio “Minimax”
         * Commercial production produk Refrigerator Iso Butane yang pertama di Indonesia
2001 * Produksi Water Jet Pump
         * Produksi DVD Player
         * Produksi Color TV dengan teknologi “Zeppelin Speaker” (Patented)
2002 * Produksi Refrigerator “Hot & Cool” (MURI)
2003 * Produksi Plasma TV dan Freezer
2004 * Produksi Color TV 100Hz (Flicker Free)
2005 * Produksi Washing Machine
         * Produksi Split Air Conditioner
2006 * Produksi Mini Hifi
         * Mendirikan line produksi Multi Media
2007 * Sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001
         * Produksi color TV “Ultra Slim”
         * Produksi Show Case
         * Produksi Water Dispencer
2008 * Mendirikan line produksi LCDTV
         * Memproduksi Set Top Box TV Digital (DVB-T), MP3 & MP4
2009 * Memproduksi Digital TV, pertama di Indonesia
2010 * Produksi Nano Hifi (4 Patent dari Polytron, di USA/ Indonesia
2011 * Produksi LEDTV
         * Produksi New Refrigerator dengan “Glass Door”
2012 * Produksi 3D LEDTV
         * Produksi Android Internet LEDTV
         * Produksi LCD/ LED TV with Tower Speaker
        
Sampai saat ini, penguasaan teknologi nya, sudah 9 yang Patent Granted dan 29 yang Patent Pending. Total 38 Patent, yang di patend kan di US, Canada dan Indonesia
Sedangkan penghargaan dan award yang di dapatkan, sudah lebih dari 65, diantaranya
* Dari Pemerintah Republik Indonesia
* Dari Depeartemen Perindustrian
* Dari Menteri Negara Riset dan Teknologi
* Dari Kementrian Lingkungan Hidup
* MURI, GfK Certified Indonesia, MARS, SWA, Frontier, Majalah Marketing, ReBi Bisnis
   Indonesia, Suara Merdeka, SoloPos, Makassar Terkini, dll
POLYTRON adalah perusahaan terbesar dan terkemuka di bidang elektronik diIndonesia. Kekuatan dari POLYTRON ada pada kualitas suara dan desainnya.

POLYTRON memiliki 2 pabrik masing-masing di Kudus seluas 70.000 m2 dan di Sayung Semarang 130.000 m2 (merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 6.000 orang, 11 kantor perwakilan, 5 authorized dealer, 50 service centre yang meliputi seluruh Indonesia.

Sejarah Polytron dimulai pada tanggal 16 Mei 1975, saat pemilik pabrik rokok PT Djarum Kudus mendirikan perusahaan dengan nama PT Indonesia Electronic danEngineering dengan penyertaan modal sebesar Rp. 50 juta untuk memproduksi barang elektronika. Sebagai industri rokok yang berekspansi ke industri elektronika, sejak awal pemilik perusahaan tidak mau melibatkan pihak maupun modal asing. Sejak berdiri perusahaan ini tidak memiliki prinsipal sehingga tidak harus membayar royalti pada setiap produk yang dihasilkan.

Tahun 1977, perusahaan merekrut 14 perempuan lulusan SMEA dan SMA untuk dilatih menyolder dalam usaha merakit komponen menjadi rangkain produk elektronika. Didatangkanlah komponen-komponen elektronika dari Singapura sebagai bahan training 14 karyawan tersebut.

Setelah cukup belajarnya, pada tahun 1977 pabrik di Kudus ini mulai mendatangkan komponen dari Belgia untuk memulai proses alih teknologi dari Philips-MBLE Belgia.Diluncurkanlah produk televisi pertama mereka dengan merek Polytron. Tapi televisi pertama mereka ini gagal di pasaran karena ukuran televisinya yang besar dan masih memerlukan kotak speaker sehingga tidak menarik pembeli yang ingin produk yang praktis. Di sinilah pabrik ini mengalami kegagalan dalam pemasaran. Produk mereka ditolak oleh toko-toko elektronika bahkan sang dirut pernah diusir oleh toko kala menawarkan Polytron ini. Tapi menyadari bahwa mereka adalah pabrik rokok yang ingin menguasai industri elektronika, makanya mereka bersedia menjalani masa-masa sulit itu sebagai kesempatan untuk belajar.

Dari teknologi Eropa mereka beralih ke teknologi Hongkong. Dari komponen-komponen yang diimpor dari Hongkong mereka meluncurkan televisi hitam putih 20 inchi. Saat itu pula mereka membuka lembaga riset dan pengembangan sendiri sehingga sejak itu mereka menjadi pabrik elektronika dengan desain produk yang diciptakan sendiri. Alih teknologi televisi juga didapat dari kerjasama mereka dengan perusahaan televisi Salora dari Finlandia (saat ini bernama Nokia).

Nama perusahaan kemudian berubah dari PT Indonesia Electronic dan Engineering menjadi PT Hartono Istana Electronics, dan di tahun 2000 berubah lagi menjadi PT Hartono Istana Teknologi. Seiring dengan perubahan namanya, perusahaan ini sudah berhasil mengembangkan teknologi televisi berwarna hemat energi (40 Watt) dengan ukuran 17, 20 dan 26 Inchi. Bahkan mereka mampu menghasilkan televisi dengan daya 20 watt saja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia. Sekarang, Polytron juga mulai mengekspor produknya walau harus merubah bendera supaya diterima pasar lokal Eropa.

Polytron dan Perjuangan Industri Nasional
MELIHAT atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional. Kompas/andi suruji Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.

Referensi :
http://banggaindonesiaraya.blogspot.com/2010/05/polytron-merek-elektronik-asli.html
http://www.polytron.co.id/?fuseaction=home.general&csection=about_us_corporate
http://archive.kaskus.us/thread/3290454
http://www.catatansejarah.com/2011/03/sejarah-perusahaan-electronics-polytron.html
 http://www.polytron.co.id/

0 comments:

Posting Komentar